Senin, 15 November 2010

PTIK dalam jejaring sosial

Perkembang Facebook di Indonesia semakin mencengangkan 

mark-zuckerbergKalau misalnya  bisa bertemu dengan Mark Zuckerberg, saya akan tanya apa guna Facebook sebenarnya? Apa yang dia pikirkan saat mencoret-coret rancangan membuat situs jejaring sosial Facebook? Apakah pernah terpikir bahwa Facebook bisa membuat seorang presiden ketar-ketir? Apakah dia pernah terbayang dalam benaknya bahwa Facebook begitu ampuh sehingga gerakan sejuta pengguna Facebook membela Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah bisa begitu heboh? Mungkin dia tak berpikir sejauh itu? Pada 2004, malam yang kelam, Zuckerberg sedang patah hati, mengurung diri di kamar asrama di Universitas Harvard. Cintanya ditampik.
Lalu dia melampiaskan energi kekesalannya dengan membuat rancangan sebuah situs jejaring sosial yang kelak menjadi situs perkawanan terpopuler di dunia, dengan jumlah pengguna lebih dari 400 juta orang.
Zuckerberg juga mungkin tak berpikir Facebook adalah senjata ampuh untuk politikus dan hukum. Di Indonesia, dengan 20 juta pengguna Facebook, situs ini bisa menjadi alat apa pun tergantung siapa yang memegang dan seberapa kuat mengendalikan massa. Orang menyebut Facebook sebagai bukti adanya kekuatan massa atau people’s power.
Dulu kita pernah bangga karena Facebook bisa menyelamatkan Bibit dan Chandra dari cengkeraman Susno Duadji, yang waktu itu menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, saat heboh perseteruan “cicak versus buaya”. Cicak adalah Bibit dan Chandra serta Komisi Pemberantasan Korupsi.

 Koprol oleh Yahoo

 Nama Koprol pun diambil dari bahasa Belanda ‘roll ke depan’. Maksudnya, pindah dari satu tempat ke tempat lain.


Tak ingin memubazirkan potensi besar ini, awal 2009, mereka mengoptimalkan Koprol. Sebelum diboyong oleh Yahoo, Satya mengaku sudah didekati beberapa investor asing. Tapi, Koprol mengangguk setuju pada Yahoo. Yang membedakan dengan Facebook atau Twitter adalah cara berkenalan di Koprol dimulai dengan mengidentifikasi orang-orang melalui lokasinya. Sebelum mengisi pernyataan, ada fitur lokasi yang harus diisi. Terserah lokasi mau diisi lengkap atau hanya kawasannya. Satya mencontohkan melalui Blackberry-nya, menulis sedang berada di Senayan. Ketika search area Senayan, bermunculan siapa saja yang sedang berada di kawasan tersebut. “Dari situlah saling memberikan komentar, kenalan, atau sekadar memberi informasi. Padahal, sebelumnya, di antara mereka tidak saling mengenal,” tutur  arsitek lulusan Universitas Parahyangan Bandung ini. Jika pindah ke lokasi lain dan melakukan searching serupa, akan menemukan siapa saja yang berada di lokasi yang sama. Di sinilah ajang menambah teman-teman baru. Imbas dari saling nyamber komentar seperti ini, kini sudah terbentuk banyak komunitas di daerah. Komunitas Depok, Tangerang, Bandung, dan berbagai daerah lainnya. Bahkan, mereka
sering melakukan kopi darat. Begitulah, kata Satya, Koprol memang melukiskan masyarakat kota yang mobilitasnya tinggi.



 Twitter 

Karakter Twitter juga berbeda dengan Facebook. Pesan Twitter yang cuma berisi 140 karakter cenderung diisi berita atau tautan berita. Ini membuat Twitter segar. Berbeda dengan Facebook, yang cenderung berisi hal-hal narsistik.




 Foursquare

Foursquare? Mungkin Anda baru mengenalnya. Foursquare diciptakan pada tahun 2009 dengan ketersediaan yang terbatas , yaitu hanya untuk 100 area perkotaan. (Amsterdam, Atlanta, Austin, Texas, Boston, Chicago, Dallas / Fort Worth, Denver, Detroit, Helsinki, Houston, Las Vegas, London, Los Angeles, Miami, Minneapolis / Saint Paul, New York City, Pittsburgh, Philadelphia, Phoenix, Portland, San Diego, San Francisco, Seattle, Toronto, Washington, DC, Seoul, dan Bombay ). Dan pada Januari tahun 2010, situs web ini bisa diakses tanpa batasan daerah sehingga berkembang menjadi 500.000 pengguna. Pada tanggal 21 Maret 2010 yang dinobatkan sebagai ulang tahun Foursquare, telah terdapat lebih dari 500.000 pengguna, lebih dari 1.000.000 badges yang sudah diberikan, lebih dari 1.400.000 tempat yang 1200 diantaranya memberikan penawaran spesial, dan telah terjadi lebih dari 15,5 juta check-ins.
Kini FourSquare adalah situs perkawanan yang sedang menjadi “demam” di Jakarta, terutama kalangan pengguna BlackBerry dan iPhone. Dengan Foursquare, Anda bisa terhubung ke teman yang kebetulan berada pada lokasi yang sama, misalnya restoran atau plasa.
Saat pengguna Foursquare berada di kafe, misalnya, situs ini akan mengabari kawan yang lain lewat Twitter dan peta lokasinya.
Foursquare? Mungkin Anda baru mengenalnya. Foursquare diciptakan pada tahun 2009 dengan ketersediaan yang terbatas , yaitu hanya untuk 100 area perkotaan. (Amsterdam, Atlanta, Austin, Texas, Boston, Chicago, Dallas / Fort Worth, Denver, Detroit, Helsinki, Houston, Las Vegas, London, Los Angeles, Miami, Minneapolis / Saint Paul, New York City, Pittsburgh, Philadelphia, Phoenix, Portland, San Diego, San Francisco, Seattle, Toronto, Washington, DC, Seoul, dan Bombay ). Dan pada Januari tahun 2010, situs web ini bisa diakses tanpa batasan daerah sehingga berkembang menjadi 500.000 pengguna. Pada tanggal 21 Maret 2010 yang dinobatkan sebagai ulang tahun Foursquare, telah terdapat lebih dari 500.000 pengguna, lebih dari 1.000.000 badges yang sudah diberikan, lebih dari 1.400.000 tempat yang 1200 diantaranya memberikan penawaran spesial, dan telah terjadi lebih dari 15,5 juta check-ins.
Kini FourSquare adalah situs perkawanan yang sedang menjadi “demam” di Jakarta, terutama kalangan pengguna BlackBerry dan iPhone. Dengan Foursquare, Anda bisa terhubung ke teman yang kebetulan berada pada lokasi yang sama, misalnya restoran atau plasa.
Saat pengguna Foursquare berada di kafe, misalnya, situs ini akan mengabari kawan yang lain lewat Twitter dan peta lokasinya.
 
 
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar disini... ^_^